Keutamaan Hari Jumat

Posted by Lembaga Muslimah DPC Wahdah Islamiyah Bandung On Jumat, 30 Juli 2010 0 komentar
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, sangat
memuliakan hari ini, menghormatinya, dan
mengkhususkannya untuk beribadah dibandingkan
hari-hari lainnya. Di antara keistimewaan hari Jum'at
adalah;

1. Ia adalah hari raya/ hari besar yang berulang

Maka tidak diperbolehkan puasa khusus pada hari itu,
tanpa didahului oleh puasa sebelum maupun sesudahnya,
Agar berbeda dengan Yahudi. Juga agar tubuh merasa
kuat untuk melaksanakan ibadah pada hari Jum'at
seperti shalat, do'a dan yang lainnya. 

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: 
"Sesungguhnya hari Jum'at adalah 'ied (hari raya),
maka jangan jadikan hari raya kalian untuk berpuasa,
kecuali bila kalian puasa sebelum dan sesudahnya".
(HR. Ahmad dalam al-Musnad 15/157, hadits 8012, syech
Ahmad Syakir mengatakan: sanadnya shahih.

2. Ia bertepatan dengan hari bertambahnya kenikmatan di sorga

Yaitu hari saat seluruh penghuni sorga dikumpulkan di
Lembah yang luas, dan dibuatkan bagi mereka
mimbar-mimbar dari mutiara, emas, dan mimbar dari
zamrud, dan permata diatas bukit pasir dari kasturi
mereka lalu melihat Allah Subhanahu Wata'ala, dengan
mata kepala mereka (nyata)..
Dan orang yang paling cepat bertemu dengan Allah
adalah mereka yang dulu juga bersegera datang ke
masjid, yang paling dekat dengan Allah pada hari itu,
adalah mereka yang dulu paling dekat (duduknya) dengan
imam (pada hari Jum'at). (Zaadul Ma'aad 1/ 63,64).

Dalam sebuah hadist panjang yang diriwayatkan oleh
Anas, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
bersabda, " ¡¦tidak ada kerinduan yang dirasakan oleh
penduduk sorga melebihi kerinduan mereka kepada hari
Jum'at, agar mereka dapat melihat Tuhannya Subhanahu
Wata'ala, dan kemulian-Nya. Karena itu, hari itu
disebut "yaumul mazid". (HR. Ibnu Abi Syaibah dan yang
lainnya, lihat shahih at-targhib wa at-tarhiib (1/291)
hadits 694.


3. Pada hari itu ada saat dikabulkannya do'a. 

Yaitu saat dimana Allah akan memberikan apa saja yang
diminta oleh hamba-Nya yang muslim. Di dalam kitab
Shahih al-Bukhari Muslim terdapat sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallu 'anhu ia
berkata : 
Rasullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
"Sesungguhnya pada hari Jumat ada waktu yang apabila
seorang muslim shalat bertepatan dengannya lalu ia
meminta kepada Allah maka akan dikabulkan permintaanya
" dan Rasullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
mengisyaratkan dengan tangannya bahwa waktu itu
sebentar. (HR.Bukhari{891}dan Muslim{879})

4. Membaca surat {aliflamim tanzil /surat
As-sajdah}dan{hal ata 'alal insan /surat Al-insan),
pada shalat subuh hari Jumat. 

Rasullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga telah
melakukan hal tersebut {HR. Bukhori {891} dan
Muslim{879}}, Ibnu Taimiyah memberikan alasannya
dengan mengatakan :
"Sesungguhnya Rasullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
membaca surat ini pada shalat shubuh hari Jumat karena
di dalamnya terkandung penjelasan peristiwa yang telah
terjadi dan akan terjadi pada hari itu, kedua surat
ini mengandung penjelasan tentang peciptaan Adam,
tentang hari kebangkitan dan hari dikumpulkannya
manusia di padang mahsyar yang semua itu terjadi pada
hari jumat, membaca kedua surat ini pada hari Jumat
dapat mengingatkan manusia akan peristiwa yang telah
terjadi dan akan terjadi, sedangkan sujud tilawah pada
shalat ini hanya sebagai ikutan bukan dimaksudkan
sejak awal.

Ibnu al-Qayyim berkata : banyak orang yang tidak
mengerti mengira bahwa yang dimaksud dengan membaca
surat sajdah adalah pengkhususan sujud tambahan untuk
shalat fajar,dan mereka menamai sujud ini dengan sujud
Jum'at, jika seseorang tidak membaca surat sajdah maka
disunahkan membaca surat lain yang mengandung sujud. 
{diantara ulama yang dapat dikutip pendapatnya
demikian adalah Ibrahim An-nakha'i, sebagaimana yang
dikatakan oleh Ibnu Hajar dari Ibrahim An-nakha'i
melalui sanad yang dikuatkan oleh Ibnu Abi Syaiba
bahwa Ibrahim An-nakha'i berkata, "Disunnahkan membaca
pada shalat shubuh hari jumat surat yang mengandung
sajdah." Melalui riwayat Ibnu Abi Syaibah juga bahwa
ia {Ibrahim An-nakha'i} telah membaca surat Maryam.} 

Sedang melalui jalan Ibnu Aun ia berkata : mereka
membaca pada shalat subuh hari jumat surat yang
mengandung sajdah. Melalui riwayatnya ia menambahkan:
saya bertanya kepada Muhammad -Ibnu Sirin- tentang hal
itu { membaca surat yang mengandung sajdah} ia
menjawab : "tidak apa-apa." 
Al-hafiz Ibnu Hajar mengatakan: hal ini telah
dilakukan sebagian ulama Kufah dan Basrah, maka
tidaklah pantas untuk mengatakanya batil { fathul
bahri 2/440}}. 
Karena itu sebagian ulama memakruhkan membaca surat
sajdah terus-menerus pada sholat subuh hari jumat
untuk menghindari anggapan keliru orang-orang yang
tidak mengerti {Zadul Ma'ad {1/375}} lihat juga
pekataan Al-Hafiz Ibnu Hajar dalam Fathul Bari{
/439,440}.



5. Disunnahkan untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi
Shallallahu 'Alaihi Wasallam pada siang dan malam
harinya.

Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam, dari Anas:
"Perbanyaklah shalawat pada hari Jum'at dan malam
Jum'at." (HR Baihaqi dari Anas, dan dihasankan oleh
Arnauth, dan ia juga terdapat dalam Silsilah
al-Shahihah /1407).

Dan dari Aus Radhiallahu 'anhu dia mengatakan, bahwa
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, bersabda: 
"Sebaik-baik hari kalian adalah hari Jum'at: pada hari
itu Adam diciptakan, pada hari itu beliau diwafatkan,
pada hari itu sangkakala ditiup, pada hari itu manusia
bangkit dari kubur, maka perbanyaklah shalawat
kepadaku pada hari itu, karena shalawat kalian akan
diperlihatkan kepadaku", para shahabat bertanya:
"wahai Rasulullah, bagaimana diperlihatkan kepada
engkau sedangkan tubuh engkau sudah hancur (sudah
menyatu dengan tanah ketika sudah wafat), Beliau
menjawab: "sesungguhnya Allah Subhanahu Wata'ala
mengharamkan kepada bumi untuk memakan (menghancurkan)
jasad para Nabi". (HR, "al-Khamsah" kecuali
At-Tirmidzi, syech Al-bani mengatakan: sanadnya sahih,
kitab: "fadhlu ashalatu 'ala an-Nabi", hal 35).

Ibnu Al-qayyim berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam adalah sebaik-sebaik makhluk, hari Jum'at
adalah penghulunya hari, dan shalawat kepada Beliau
Shallallahu 'Alaihi Wasallam pada hari ini (Jum'at)
adalah sebuah kekhususan untuk Beliau, di samping itu
ada hikmah lainnya bahwa setiap kebaikan yang
didapatkan oleh umat Beliau di dunia dan akhirat
adalah melalui tangan Beliau, maka Allah mengumpulkan
bagi umat Nabi Muhammad dua kebaikan dunia dan
akhirat, dan karamah yang paling besar yang mereka
dapatkan adalah pada hari Jum'at, karena pada hari itu
mereka dibangkitkan menuju rumah dan istana-istana
mereka di surga, hari Jum'at juga merupakan hari
penambahan kebaikan bila mereka masuk surga, hari
Jum'at merupakan hari raya buat mereka di dunia, pada
hari itu Allah Subhanahu Wata'ala, memenuhi permintaan
dan kebutuhan-kebutuhan mereka, yang meminta tidak
akan ditolak, demikianlah, mereka mengetahuinya dan
mendapatkannya karena Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam, maka bersyukur, berterima kasih kepadanya
dan memenuhi sedikit dari hak Rasulullah Shallallahu
'Alaihi Wasallam adalah dengan memperbanyak shalawat
kepada Beliau pada hari ini dan malamnya. (Zaadul
Ma'ad 1/376).

6. Disunnahkan membaca surat Kahfi pada hari Jum'at
dan malamnya.

Dari Abu Sai'id Al-Khudry, Rasulullah Shallallahu
'Alaihi Wasallam bersabda: "Orang yang membaca surat
Al-Kahfi pada hari Jum'at maka dia akan diterangi oleh
cahaya antara dua Jum'at" (HR. An-Nasai, al-Baihaqi,
dan Hakim, serta disahihkan oleh al-Albani dalam kitab
As-shahihah", 2651).

Dalam riwayatnya yang lain: 
"Orang yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum'at,
akan muncul cahaya dari bawah kakinya menjulang sampai
ke langit yang meneranginya pada hari Kiamat, dan dia
akan diampuni antara dua Jum'at" (HR. al-Hakim,
al-Baihaqi, dan disahihkan oleh Arnauth, juga
diriwayatkan oleh Ad-Darimy dalam musnadnya (mauquf)
pada Abu Said dan para Rawinya seluruhnya terpercaya
(tsiqaat), dan seperti ini tidak mungkin berasal dari
pendapat mereka, jadi hukumnya adalah hukum "marfu'". 
Dan ibnu Qayyim Rahimahullah mengatakan: Sa'id bin
mansyur menyebutkannya dari perkataan Abu Sa'id
al-khudry seperti itu juga (zaadul maad 1/378).
Ad-darimy meriwayatkannya dengan lafadz, 
"Orang yang membaca surat kahfi pada malam Jum'at dia
akan diliputi cahaya antara dia dan baitul 'atiq."
{Disahihkan oleh syekh al-Albany dalam kitab "shahihul
jami' (6471)}.


7. Boleh shalat pada tengah hari (saat matahari tepat
diatas kepala) di hari Jum'at dan tidak boleh pada
hari-hari lainnya.

Ini adalah pendapat yang dipegang oleh Abu 'Abbas Ibnu
Taimiyah, berdasarkan hadits: 
"Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum'at,
membersihkan badan dan bersuci, memakai minyak atau
memakai wewangian, kemudian dia keluar (untuk shalat
Jum'at), dia tidak memisahkan antara dua orang (tidak
duduk diantara dua orang yang sudah duluan duduk,
dengan memisahkan dua orang tersebut-pent), kemudian
dia shalat sesuai dengan yang disyari'atkan, kemudian
dia diam ketika Khatib berkhutbah, kecuali orang
tersebut akan diampuni dosanya antara Jum'at tersebut
dengan Jum'at yang akan datang. (HR. Bukhari, 2 /
308,309).
Ibnu Qayyim mengatakan: dia boleh shalat sesuai yang
telah dianjurkan, tapi dia tidak dianjurkan shalat
ketika Imam telah keluar dari tempatnya untuk
berkhutbah. (Zaadul Ma'ad, 1/378).

8. Perbuatan baik yang dilakukan pada hari itu
mendapat balasan khusus, dibandingkan hari-hari yang
lainnya.

Dari Abu Sa'id al-Khudry ia mengatakan, Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
"Lima perbuatan (amal), bila dilakukan oleh seseorang
dalam suatu hari, Allah Subhanahu Wata'ala akan
menulisnya sebagai penghuni sorga: menjenguk orang
sakit, melayat jenazah, berpuasa satu hari, menunaikan
shalat Jum'at, dan memerdekakan budak". (HR, Ibnu
Hibban dalam shahihnya, 713, dan dishahihkan oleh
al-Albany dalam kitab "Silsilatu Al-Ahadits
As-Shahihah" (As-shahihah)

Ibnu Qayyim mengatakan, 
"Yang ke dua puluh tiga: hari Jum'at adalah hari yang
disunnahkan padanya meluangkan waktu untuk beribadah,
ia mempunyai keistimewaan dibandingkan hari-hari yang
lainnya dengan berbagai macam ibadah yang wajib maupun
yang sunnah, Allah Subhanahu Wata'ala telah menjadikan
bagi setiap millah (agama) satu hari khusus untuk
beribadah, dengan mengeyampingkan urusan duniawi,
sedang hari Jum'at adalah hari ibadah, ia dibandingkan
hari-hari yang lainnya seperti bulan Ramadhan
dibandingkan bulan-bulan lainnya dan didalamnya
terdapat saat dikabulkannya semua permohonan, bagai
malam lailatur qadar, karena itu orang yang benar
Jum'atnya dan selamat, maka akan selamat hari-harinya,
orang yang benar ramadhannya dan selamat, maka akan
selamat tahun-tahun yang dilaluinya, orang yang benar
ibadah hajinya dan selamat, maka akan selamat
sisa-sisa umurnya. Hari Jum'at merupakan barometer
mingguan, Ramadhan barometer tahunan, dan ibadah haji
adalah barometer kehidupan¡¦" (Zaadul Ma'ad 1/398).

Dalam kesempatan yang lain, beliau menyebutkan: 
"Yang ke dua puluh lima: bersedekah pada hari itu
punya kekhususan dibanding hari-hari yang lainnya,
seperti kekhususan bersedekah pada bulan Ramadhan
dibanding bulan-bulan yang lainnya. Saya menyaksikan
syaikhul Islam Ibnu Taimiyah -semoga Allah mensucikan
jiwanya- bila hendak berangkat melaksanakan ibadah
Jum'at, beliau membawa roti dan yang lainnya yang ia
miliki, kemudian beliau menyedekahkannya secara
diam-diam ¡¦Zaadul Ma'ad 1/407).

Dan disebutkan dalam kitab al-Mushannaf, dari Ibnu
'Abbas dari Ka'ab tentang hari Jum'at:
"dan sedekah pada hari itu paling mulia¡¦ibandingkan
dengan hari-hari yang lainnya." (Almushannaf 5558,
Arnaauth mengatakan perawinya orang-orang yang
terpercaya (tsiqaat), dan isnadnya shahih). 

9. Pada hari itu akan terjadi hari kiamat, alam
semesta akan digulung dan dunia akan hancur, manusia
akan dibangkitkan, dan digiring ketempat mereka di
sorga atau neraka, pada hari ini seluruh makhluk
merasa takut kecuali manusia dan jin.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam bersabda:
"Sebaik-baik hari selama matahari masih terbit adalah
hari Jum'at, pada hari itu Adam diciptakan, diturunkan
ke bumi, pada hari itu tobatnya diterima, dan pada
hari itu beliau diwafatkan, pada hari itu kiamat akan
terjadi, tidak ada satu-pun makhluk melata di muka
bumi kecuali bersuara pada hari Jum'at dari mulai
subuh sampai terbitnya matahari mereka takut (was-was)
akan terjadinya kiamat, kecuali manusia dan jin¡¦.
(HR. Abu Daud 1046, At-Tirmidzi 491, An-Nasa'i 1430,
disahihkan oleh Arnauth dan yang lainnya.

10. Orang yang berjalan untuk sholat Jum'at akan
mendapat pahala untuk tiap langkahnya, setara dengan
pahala ibadah satu tahun shalat dan puasanya.

Hal ini berdasarkan hadits Aus bin Aus ra, ia berkata:
Rasulullah saw bersabda: 

"Siapa yang mandi pada hari Jum'at, kemudian bersegera
berangkat menuju masjid, dan menempati shaf terdepan
kemudian dia diam, maka setiap langkah yang dia
ayunkan mendapat pahala puasa dan shalat selama satu
tahun, dan itu adalah hal yang mudah bagi Allah".
(HR. Ahmad dan Ashabus Sunan, dinyatakan shahih oleh
Ibnu Huzaimah).

11. Neraka jahannam dinyalakan setiap hari, kecuali
hari Jum'at, sebagai penghormatan terhadap hari ini.
(Zadul Ma'ad: 1/387).

12. Wafat pada malam hari Jum'at atau siangnya adalah
tanda husnul khatimah, yaitu dibebaskan dari fitnah
(azab) kubur. 

Diriwayatkan oleh Ibnu Amru ra, bahwa Rasulullah saw
bersabda:
"Setiap muslim yang mati pada siang hari Jum'at atau
malamnya, niscaya Allah akan menyelamatkannya dari
fitnah kubur". (HR. Ahmad dan Tirmizi, dinilai shahih
oleh Al-Bani).

13. Hari Jum'at merupakan hari "As-Syahid", 

Allah Subhanahu Wata'ala bersumpah dengannya, dalam
surat Al-Buruuj ayat:3.
Demi langit yang mempunyai gugusan bintang, dan hari
yang dijanjikan, dan yang menyaksikan dan yang
disaksikan. (QS. Al-Buruuj (85):1-3)

Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, 
"Al-yaumul mau'ud adalah hari kiamat, al-yaumul
mayshuud adalah hari 'arafah dan As-Syahid adalah hari
Jum'at. (HR At-Tirmidzi 3336 dalam kitab at-Tafsir,
beliau berkomentar bahwa hadits ini adalah hadits
hasan gharib, yang hanya berasal dari Musa bin
'Ubaidah, ia didhaifkan oleh Yahya bin Said dan yang
lainnya). 

14. Shalat Jum'at

Ia merupakan keistimewaan yang paling agung untuk hari
ini. 
Ibnu al-Qayyim mengatakan: 
"Keistimewaan yang ketiga adalah: shalat Jum'at, salah
satu kewajiban yang amat penting dalam Islam dan
merupakan salah satu momen besar berkumpulnya kaum
muslimin, lebih besar dari momen-momen yang lainnya
kecuali momen 'Arafah. Orang yang meninggalkannya
karena menganggap enteng dan malas-malasan, Allah akan
mencap dan menutup hatinya, dan dekatnya penghuni
sorga pada hari kiamat dari Allah Subhanahu Wata'ala,
dan kemenangan mereka untuk datang pada yaumul mazid
tergantung kepada dekatnya orang tersebut pada hari
Jum'at dari Imam serta kesegeraan datangnya ke
masjid." (zaadul ma'ad 1/376)
http://www.aldakwah.org/

0 komentar to Keutamaan Hari Jumat

Posting Komentar