Di Gaza, Listrik Hanya Menyala 4 Jam Dalam Sehari

Posted by Lembaga Muslimah DPC Wahdah Islamiyah Bandung On Selasa, 06 Juli 2010 0 komentar
Kelangsungan kehidupan masyarakat Gaza pasca penyerangan tentara Israel dan blokade dalam keterbatasan. Salah satu contohnya, aliran listrik di daerah itu hanya bisa maksimal menyala empat Jam dalam sehari, hal ini diakibatkan terutama  karena pasokan gas sebagai bahan bakar pembangkit listrik harus melewati Israel, sehingga dengan mudah mereka permainkan.

Di sisi lain pemandangan di kota gaza sungguh sangat menggugah, ditengah blokade darat dan laut mereka tetap survive dengan keislaman dan iltizam (Istiqamah). Rombongan sempat melihat di tepi pantai anak-anak Gaza melakukan Mukhayyam (perkemahan) Tahfidzul Qur’an, padahal dari kejauhan kapal-kapal Israel terus mengintai, lewat 3 KM dari tepi pantai siapapun dari warga Gaza yang melintas akan ditembak.

Dua tim dari Komat, Ust.Ikhwan Abd.Jalil dan Dr.Paisal Abdillah serta Ketua Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina, Dr.Muqaddam Khalil sempat berbincang-bincang dengan Walikota Bait Lahiya, Izzuddin Abdazus tentang kondisi rakyat Gaza di bawah tenda darurat untuk menyambut Delegasi DPR RI dan NGO.

Masih Banyak sisa-sisa puin bangunan yang tampak, termasuk Gedung Parlemen di Gaza City yang rata dengan tanah. Tim dari Komat sempat foto bersama dengan Walikota di atas puing Bangunan Kantor tersebut.

Sewaktu pulang rombongan komisi I dan NGO diperlihatkan rumah-rumah tempat pengungsian yang sungguh sangat memilukan, dimana tenda atau puing-punig  rumah gedung seukuran kira-kira dua kali ukuran wc rumah-rumah di Indonesia dihuni setiap keluarga.

Bantuan yang dibawa Komat dari Masyarakat Makassar dan Sulsel secara Umum dan bantuan dari KNRP diserahkan secara langsung ke Walikota dan Perwakilan Anggota Parlemen Palestina. Sedangkan bantuan yang dibawa Delegasi DPR RI diserahkan untuk  membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara.

Menurut Wasekjen Komat, yang sangat diperlukan sekarang adalah langkah-langkah politik agar blokade segera diakhiri, terutama bagaimana mesir bisa berperan. Disinilah letak peran strategis Indonesia untuk melakukan pendekatan ke Mesir.

Rombongan DPR di bawah Ketua Delegasi komisi I Bapak Tubagus Gumilang, setelah mengunjungi Gaza melanjutkan perjalanan ke Yordania, Suriah dan Libanon. Insya Allah Tim dari Komat Palestina dan KNRP akan kembali ke Indonesia Jumat (2/7).[wahdah.or.id]

0 komentar to Di Gaza, Listrik Hanya Menyala 4 Jam Dalam Sehari

Posting Komentar