Ada Mujahid di Rumahku

Posted by Lembaga Muslimah DPC Wahdah Islamiyah Bandung On Selasa, 23 Februari 2010 0 komentar
Oleh : Ust. Fachri, SHI

Saudariku yang dimuliakan oleh Allah Subhanah wa ta’alaa..
Sungguh Allah Subhanah wa ta’alaa telah berfirman,
“dan barangsiapa menaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar”

Saudariku yang dimuliakan oleh Allah Subhanah wa ta’alaa..
Dikehidupan kita ,tiada kebahagiaan yang sempurna selain kebahagiaan seseorang dalam rumah tangganya dan kebahagiaannya kelak di akhirat. Begitu pula tiada penderitaan yang paling menyakitkan selain penderitaan dalam kehidupan rumah tangganya dan penderitaannya kelak di akhirat. Maka siapa saja yang merasa bahagia dalam menjalani rumah tangganya diapun pasti akan bahagia dalam menjalani hidup sesamanya. Begitu pula sebaliknya, jika ia merasa kehilangan ketenangan jiwa dalam kehidupan rumah tangganya, maka kehidupannya bersama yang lain pun akan terasa membosankan dan menyusahkan.

Saudariku.. tahukah kamu..?
Kebahagiaan bukanlah bintang ajaib yang jatuh kepada setiap kita, lantas kita akan merasakannya. Dan siapa yang tidak mendapatkan bintang itu maka hidupnya akan menderita dan susah. Akan tetapi, kebahagiaan terjadi diluar batas kemampuan manusia. Terjadi diluar ambang batas kesanggupan manusia. Dan itu hanya bisa diraih dengan tekad yang kuat, usaha, dan juga kerja keras. Kebahagiaan yang penuh arah melitang, dan juga batu terjal menghadang, kebahagiaan hakiki yang menjadi janji Rabbul ‘izzatii. Kebahagiaan yang tak jarang membuat orang mati dalam meniti. Hingga menjadikan sedikit sekali orang yang merindukannya. Karena indahnya dunia.. indahnya dunia.. dan banyak harta telah melenyapkan dan mengalahkan janji Robbnya..

Saudariku yang dimulia oleh Allah..
Satu-satunya jalan yang dapat menghandarkan kita pada kebahagiaan dan ketenangan didunia serta keselamatan juga keberuntungan kita diakhirat kelak adalah ketaatan kepada Allah dan RasulNya.
Ketaatan yang menuntut keikhlasan
Ketaatan yang tidak menjadikan hati menjadi berat
Ketaatan yang menuntut penerimaan yang tulus dalam diri kita
Ketaatan yang menuntut pengorbanan, harta, keluarga, bahkan jiwa sekalipun dalam diri kita..

Oleh karena itu, saudariku yang dimuliakan oleh Allah Subhanahh wa ta’alaa .
Sungguh indah bila tatanan rumah tangga dibingkai dalam bingkai ketaatan kepada Allah dan RasulNya. Alangkah bahagianya bila suami adalah orang yang selalu mendermakan hidup, harta, dan jiwanya untuk meraih kemuliaan disisi Allah Subhanah wa ta’alaa . Keningnya senantiasa tunduk karena sujud. Lisannya tak pernah lelah karena berdzikir. Keringatnya tak pernah kering dan debu selalu menyelimuti tubuh dan pakaiannya karena kecintaannya berjuang dijalan Allah Subhanah wa ta’alaa.

Engkau..! Yah, engkau dan anakmu..
Tak pernah memalingkannya untuk meraih kemuliaanya disisi Rabbnya ..
Justru suamimu, akan menjadikan kamu dan anakmu sebagai bahterah yang menyelamatkan kehidupannya. Dan bukan sebagai penghalang atau penghancur kebahagiaannya. Suamimu akan selalu menanamkan sifat qona’ah dan juga keperwiraan kepada keluarganya. Juga tidak pernah berkecil hati terhadap segala pemberian Rabbnya

Saudariku yan dimuliakan oleh Allah Subhanah wa ta’alaa..
Alangkah mulianya jika dirimu mendermakan hidup, harta, dan jiwamu untuk meraih kebahagiaan disisi Allah Subhanah wa ta’alaa. Kemuliaanmu akan kamu raih dengan ketaatanmu kepada suamimu . Selalu menjaga rahasia, harta, dan kehormatan suamimu. Karena tahukah kamu bila surga dan neramu terletak pada ketaatanmu padanya.
Biarkan bibir merahmu yang merekah selalu tersenyum simpul dengan pemberian suamimu yang tercinta
Biarkanlah dari tangan tanganmu yang lembut dan mulia tumbuh sosok-sosok perwira
Malammu selalu dihidupkan untuk berdoa, memohon, dan merajuk kepada Rabbul ‘izzatii demi kemuliaan diri anak dan suamimu.
Kamu tidak akan pernah rela bila suamimu tergoda oleh nikmatnya dunia yang fana
Dan hatimu pun tidak akan pernah tenang bila suamimu lari dari ladang perjuangan
Kamupun tidak ingin menjadi penghalang suamimu untuk meraih kemuliaannya.
Oleh karena itu saudariku, banggalah dengan dirimu, banggalah dengan keadaanmu, karena kamu adalah istri seorang mujahid.
Yah, kamu istri seorang mujahid dan kamu bukanlah istri seorang konglomerat
Kalau suamimu ingin meninggalkan jihad ini dan kerja siang malam setengah mati mungkin saja rezekinya disana akan memberikan tambahan uang untuk kamu tetapi kamu, kamu akan mendapatkan banyak sekali kerugian dikehidupanmu.

Tahukah kamu wahai saudariku..
Seorang suami yang jauh dari jihad, jauh dari dzikir, dan jauh dari islam dia akan senang bermain-main diluar, berkhianat diluar, dan dia tidak akan pernah bisa mendidik juga tidak akan pernah bisa membuat anak-anakmua menjadi orang-orang yang berjiwa mulia.

Saudariku..
Akhirnya toh kamu akan menua, keriput, melayu, megenang masa lalu yang kelam
Tapi jangan lupa wahai saudariku..
Jangan pernah lupa ..
Kalau dirumahmu ada seorang mujahid
Oh, sungguh suatu kebanggaan tersendiri dirumahku ada seorang mujahid
Suatu kebanggaan luar biasa bagi seorang wanita mempunyai suami seorang mujahid
Boleh jadi dia seorang yang tak punya
Boleh jadi dia seorang yang tak perkasa
Namun, itu semua tak mengapa karena ia mulia dimata Rabbnya

Saudariku yang dimuliakan oleh Allah Subhanah wa ta’alaa…
Apalah arti keindahan? Karena keindahan itu dihati dan perilaku
Apalah arti dari sebuah kekayaan? Karena kekayaan itu adalah kekayaan hati dan iman
Jangan pernah kau sakiti dia, siapa tahu dia sudah memiliki istri di surga sana, sedang memarahimu dan mengatakan.. “biarkanlah dia.. biarkanlah dia jangan kau ganggu suamiku..”

Saudariku..
Jangan sampai malaikat mencercamu.. karena kamu telah menyusahkan sang mujahid dimalam hari dan menggurutuinya dipagi hari ..
Demi Allah.. demi Allah.. kehidupanmu akan susah dan perjalananmu akan terasa berat bila kamu menyulitkan dia..
Tidakkah kamu ingin kembali berkumpul dengannya di Jannah..?
Oh, sungguh suatu kebanggaan tersendiri dirumahku ada seorang mujahid…

0 komentar to Ada Mujahid di Rumahku

Posting Komentar