Tentukan Tujuan Hidupmu (2)

Posted by Lembaga Muslimah DPC Wahdah Islamiyah Bandung On Jumat, 19 Maret 2010 0 komentar
Adapun kelompok penumpang kedua, saat mereka ditanya,"Dimanakah gerangan barang bawaan kalian ?", mereka menjawab : "Kami tidak mempunyai barang bawaan…"
"Celakalah kalian ! Bukankah kalian telah berada di tambang emas dan permata ? Bukankah kalian dan mereka yang telah menjadi kekasih sang raja yang diagungkan itu pernah berada dalam tempat yang sama ??"
"Iya, tentu saja. Namun kami lebih memilih untuk berleha-leha dan tidur di sana", jawab mereka.
"Kami disibukkan untuk membangun rumah dan tempat tinggal," jawab yang lain.
"Sementara kami disibukkan hanya untuk mengumpulkan bebatuan dan kerang," ujar yang lain lagi.
Maka dikatakanlah kepada mereka :
"Kalian sungguh celaka ! Tidakkah kalian mengetahui betapa singkatnya masa tinggal kalian di pulau itu ?? Dan betapa berharganya nilai permata yang ada di sana ? Bukankah kalian mengetahui bahwa pulau itu bukanlah tempat tinggal kalian yang sesungguhnya ?? Bukankah kalian telah diberikan peringatan dan nasehat oleh para pembawa nasehat ??!"
"Tentu, demi Allah ! Kami sungguh mengetahuinya, tapi kami pura-pura bodoh. Kami telah dibangunkan namun kami pura-pura tidur. Kami mendengarkan namun kami pura-pura tuli dan tidak mendengarkan," jawab mereka.

Mereka hanya bisa menggigit jari dengan penuh penyesalan. Menangisi kelalaian mereka dengan air mata yang mengalir. Terdiam menyesal dan kebingungan. Berdiri menunggu apakah ada di antara orang-orang yang telah menjadi raja itu akan memberi syafa'at untuk mereka dan menyampaikan masalah mereka kepada raja yang diagungkan !

* * *
Sedangkan kelompok yang ketiga, mereka lebih galau lagi. Mereka telah merusak wilayah kekuasaan raja di pulau itu. Mereka datang seraya memikul dosa-dosa di atas punggung mereka. Putus asa. Diam membisu. Penuh kebingungan dan kelimpungan. Kaki mereka tergelincir. Penyesalan meliputi hati mereka. Rasa sakit telah mereka rasakan. Mereka dipermalukan di hadapan ummat manusia.
Sang raja yang diagungkan murka kepada mereka. Raja pun mengusir dan menjauhkan mereka dari istananya. Mereka sungguh-sungguh yakin bahwa kini siksa dan adzab-lah yang menanti mereka.
"Jika mereka bersabar (menderita adzab) maka neraka-lah tempat diam mereka, dan jika mereka mengemukakan alas an-alasan, maka tidaklah mereka termasuk orang yang diterima alasannya." (QS 41 : 24)

* * *

Sahabatku…
Tidakkah engkau merasakan bahwa yang dikisahkan oleh Ibn Qudamah itu sesungguhnya adalah kita sendiri ? Bukankah penumpang bahtera itu adalah kita, dan bukan siapa-siapa ?. Tapi dimanakah permata-permata itu ? Atau mungkin kita sekarang ini sibuk membangun istana di pulau dunia ini. Bahkan mungkin kita telah mengoyak dan melanggar batas-batas kekuasaan Sang Raja di pulau ini ?

Masih ada waktu, Sahabat. Panggilan perjalanan itu belumlah dibunyikan. Kita hanya perlu menentukan tujuan hidup di 'pulau' dunia ini. Penentuan itulah yang akan mengubah paradigma kita tentang dunia. Apakah ia hanya tempat persinggahan, atau justru di sinilah tujuan akhir kita berlabuh.

Jadi, tentukanlah tujuan hidupmu.


Abul Miqdad al-Madany
Muhammad Ihsan Zainuddin
(Buletin Nasional al Balagh Edisi 05 Tahun I/Rabiul Awal 1431-5 Maret 2009)

0 komentar to Tentukan Tujuan Hidupmu (2)

Posting Komentar