dunia... oo.. dunia...

Posted by Lembaga Muslimah DPC Wahdah Islamiyah Bandung On Sabtu, 06 Maret 2010 0 komentar
coba perhatikan hadits ini...

"Orang-orang yang cita-citanya tertuju pada DUNIA saja urusannya akan Allah cerai-beraikan, kemiskinan senantiasa terbayang dipelupuk matanya, sementara DUNIA yang mendatanginya hanya sebatas yang telah Allah tetapkan baginya saja. dan siapa saja yang cita-citanya tertuju pada akhirat, pasti Allah akan beri keteguhan pada kesatuan jiwanya, kekayaan selalu melekat dalam dirinya, sementara DUNIA justru mendatanginya secara pasrah" (HR. Ibnu Majah dishahihkan oleh Al-albani)

Kalau pikiran kita lebih banyak diisi oleh kesibukan dunia--sekali lagi murni untuk dunia--, maka kita akan sangat takut miskin. Dan ini bukan berarti kita akan jadi kaya. Takdir kita tetap berlaku, sebesar apapun upaya kita untuk menghindarinya. tetapi ketika hatimu hanya diisi oleh akhirat. dan kalaupun kita memikirkan hal dunia, selalu saja kita kaitkan dengan urusan akhirat kita, bukan murni dunia, maka hati kita akan tenang. kita tidak akan terjebak rasa kuatir terhadap kemiskinan. Namun bukan berarti karena itu kita tidak akan miskin. Takdir tetap akan berlaku.

"Ada orang yang bekerja sejenak saja dalam satu hari, hanya setengah jam misalnya, dan dengan itu dia bisa memperoleh banyak uang. kerjanya sedikit, waktu yang ia butuhkan amat sedikit. tapi bisa jadi nyaris sehari penuh pikirannya disibukkan oleh hitung-hitungan dagang, menyusun konsep dan perencanaan kedepan, memikirkan hutang dan piutang, dan berbagai hal lain. sehingga hisupnya sangat sarat untuk memikirkan soal keduniaan. Ia menjadi murni keduniaan, karena tidak menumbuhkan semangat akhirat. Bahkan menyebabkan seseorang malas berdzikir, berdoa, membaca al-quran, bahkan untuk sholat wajibpun kadang masih keteter. itulah ciri orang yang cinta dunia. Hamba dunia."

"Tapi ada pula orang yang seharian bekerja mencari rezki. Namun, diwaktu-waktu yang tersisa, ia masih mampu banyak berdzikir., beribadah, bermunajat pada Allah,. Bahkan saat berjualan atau bekerjapun ia tidak lepas dari mengingat Allah. Lisannya senantiasa basah oleh dzikir. Ia bekerja seharian, mencari uang, mencari dunia, namun bukan murni untuk dunia. Ia mencari dunia untuk mengejar akhirat. Ia ingin membangun sebuah kebun yang luas didunia ini, sebagai ladang yang hasilnya akan ia petik di akhirat nanti..."

"Semakin baik jalan yang kita pilih, akan semakin banyak rintangan dan godaannya. semakin tinggi bukit yang kamu daki, akan semakin hebat kepenatan yang kita rasakan. Namun, hanya ORANG YANG BERJIWA KERDIL yang memilih hidup tanpa pendakian..."*

(*diketik ulang dari buku Sandiwara Langit oleh uF^

0 komentar to dunia... oo.. dunia...

Posting Komentar