Muslimah Dalam Dakwah

Posted by Lembaga Muslimah DPC Wahdah Islamiyah Bandung On Senin, 22 Februari 2010 0 komentar
Setiap manusia diwajibkan berdakwah di jalan Allah Subhana Wa Ta'ala, sebagaimana yg dalam firmannya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan ummat yg menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yg ma'ruf dan mencegah yg munkar; mereka orang-orang yang beruntung. Dan jangan kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yg jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang mendapat siksa yg berat.(QS. Ali-Imran:104-105).

Di ayat yg lain, Allah 'Azza wa Jalla juga berfirman:"Dan siapakah yg lebih bagus ucapannya daripada orang-orang yg menyeru kepada Allah dan beramal shalih serta berkata sesungguhnya aku termasuk orang-orang yg berserah diri"(QS. Fushshilat:33).

Kedua ayat tersebut menerangkan keutamaan berdakwah di jalan Allah. Dakwah itu sebagai perwujudan dan penyebaran nilai-nilai syariat Allah ditengah-tengah masyarakat. Jika syariat islam diterapkan di tengah-tengah kehidupan masyarakat, maka maslahatnya tidak hanya dirasakan manusia,akan tetapi hewan beserta tumbuhan juga turut merasakannya. Dengan syariat islam ini juga manusia dapat terhindar dari berbagai bencana dan musibah, sebagaimana yg sering melanda berbagai penjuru dunia ini.

Begitu pentingnya dakwah ini, sehinggah diwajibkan pada semua manusia baik muslim maupun muslimah, dengan kata lain, kewajiban yg ditetapkan pada pria juga ditetapkan pada muslimah, selama tidak ada dalil yg mengharamkannya. Disini kemudian muncul pertanyaan, apakah obyek dan metode dakwah muslimah sama dengan pria? Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dalam bukunya "Ash-Shohwah al-Islamiyah;Dhawabith wa Taujihat" menjelaskan obyek/lapangan dakwah muslimah berbeda dengan obyek dakwah pria. Muslimah berdakwah dikomunitasnya,yakni masyarakat wanita. Oleh karena itu, seorang Muslimah yg berdakwah hendaknya ia memahami situasi dan kondisi yg memungkinkan baginya untuk berdakwah tanpa harus terzhalimi; misalnya di lembaga-lembaga pendidikan dan masjid yg didalamnya tidak terdapat khalwat antara pria dan wanita. Hal ini penting agar mereka kemudian tidak salah kaprah dan terjatuh dalam perbuatan yg diharamkan oleh Allah pada saat yg sama..

FOKUS DAKWAH>> Peran dakwah kaum muslimin begitu penting dan sangat utama, baik dalam membina ummat secara keseluruhan maupun membina keluarga. Bahkan peran-peran dakwah muslimah terutama yg sudah menjadi ibu rumah tangga adalah peran dalam membimbing dan membina keluarga. Peran dalam membina keluarga seharusnya menjadi prioritas utama. Sebab membina,mendidik,serta merawat anak-anak adalah kewajiban yg mulia dan utama bagi kaum muslimah. Muslimah harus membina keluarganya dengan nilai-nilai islam. Dengan pembinaan keluarga yg senantiasa berpedoman pada Al-Qur'an dan Hadits. Dari samudera keluarga demikian inilah yg bisa melahirkan dan membentuk generasi-generasi islam. Generasi yg senantiasa menjadikan diri sebagai mujahid-mujahid dakwah, yg siap mewakafkan hidupnya demi kejayaan Islam dan kaum muslimin. Di sinilah pentingnya seorang muslimah untuk menyiapkan bekal berupa ilmu syar'i untuk menyongsong kehidupan berumah tangga. Ilmu syar'i hanya bisa didapat dengan mempelajari islam dengan sungguh-sungguh dan kontinyu.

Hal ini, hanya bisa dicapai lewat pembinaan(tarbiyah) secara intensif. Dengan bekal ilmu syar'i, seorang muslimah dapat membangun rumah tangga islami. Rumah tangga islami(Al Baitu Al Islami) adalah rumah tangga yg dibangun di atas pondasi(asas) Taqwa, bukan rumah tangga yg dibangun di atas hawa nafsu. Rumah tangga inilah yg akan menjadi miniatur surga yg di dalamnya terdapat ketenangan dan kedamaian. Penghuni rumah seperti akan selalu berkata; rumahku adalah surgaku,bukan sebaliknya rumahku adalah nerakaku. Hal ini juga dijelaskan dalam Al-Qur'an: "Hai orang-orang yg beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yg bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yg kasar, yg keras, yg tidak mendurhakai Allah terhadap apa yg diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yg diperintahkan".(QS.At-Tahrim:6) anjuran sekaligus ancaman ayat diatas seharusnya menjadi motivasi bagi muslimah sebagai aktor utama dalam lahirnya rumah tangga islami.

Impian ini hanya dapat diraih jika didalamnya terdapat muslimah yg paham dengan ilmu agama. Pemahaman terhadap ilmu agama hanya dapat diraih dengan pembinaan(tarbiyah) wawasan keislaman. Tugas dan tanggung jawab muslimah dalam membina, membimbing dalam rangka menyiapkan generasi dalam keluarganya. Peran dan posisi yg cukup urgen; tidaklah berarti membatasi peran-peran dakwah dan aktivitas muslimah di luar rumah. Apatah lagi, jika peran-peran ini dianggap mengungkung aktivitas muslimah/perempuan sebagaimana yg sering digulirkan oleh aktifis gender. Akan tetapi ini semata-mata untuk mengarahkan perempuan kepada fitrahnya, agar peran-peran dakwah perempuan diutamakan dalam menjaga rumah tangga, merawat, membimbing, membina anak-anaknya serta mendampingi suaminya. Tugas ini tentulah berat dan hanya bisa diperankan oleh seorang Muslimah. Jika tugas ini sudah dijalankan dengan baik dan mereka mempunyai waktu luang serta tidak menghalangi untuk berdakwah. Maka, perempuan diberi peluang dan kesempatan untuk menjalankan rutinitas dakwah diluar rumahnya. Rutinitas dakwah, seperti mengisi ceramah di majelis taklim, memberi materi dakwah, mengikuti pengajian, bersosialisasi dengan masyarakat atau kegiatan apa saja selama kegiatan itu tidak bertentangan dengan larangan Allah. Seperti; adanya campur baur antara perempuan dan laki laki. Oleh sebab itu, peran peran muslimah sangat penting dan dibutuhkan sepanjang zaman. Terutama dalam hal menciptakan generasi dalam rumah tangga islami. Rumah tangga islami akan menjadi menjadi miniatur dan awal lahirnya suatu peradaban islam dalam lingkungan kita. Bermula dari miniatur keluarga lahir generasi para sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, para tabi'in, serta para pejuang islam yg telah mendahului kita.

Semoga dengan peran muslimah kembali kejayaan islam dan kaum muslimin dapat dicapai.Wallahu a'lam. (sumber; majalah Al-Bashirah edisi 04 tahun II 1428H)

0 komentar to Muslimah Dalam Dakwah

Posting Komentar